Perkuat Kelembagaan, Bawaslu Kuansing Ikut Bersinergi Dengan Mitra Bawaslu
|
Pekanbaru - Ketua dan Anggota Bawaslu Kuansing ikuti rangkaian kegiatan Penguatan Kelembagaan Pengawas Pemilu Bersama Mitra Kerja Bawaslu yang di taja oleh Bawaslu Riau, Rabu (13/08/2025) di Ballroom Hotel Premier Pekanbaru.
Ketua Bawaslu Riau, Alnofrizal dalam sambutannya menyampaikan kegiatan ini sebagai wadah koordinasi baik internal Bawaslu maupun mitra kerja dalam rangka penguatan kelembagaan pengawas Pemilu.
Dia juga menjelaskan pentingnya penyamaan persepsi untuk memastikan setiap pengawas Pemilu khususnya Riau memiliki kapasitas dan komitmen yang sama menjaga prinsip Pemilu yang transparan dan akuntabel, dan tentu keberhasilannya tidak lepas dari kerjasama yang erat antara Bawaslu dengan mitra kerja.
Kegiatan yang dihadiri oleh Ketua dan Anggota Bawaslu Kabupaten/Kota se-Riau, Penyelenggara Pemilu, Instansi Pemerintah, Akademisi, Pemantau Pemilu, Organisasi Masyarakat Sipil, Media Massa, dan Mahasiswa menjadi wadah koordinasi menampung aspirasi penguatan kelembagaan Bawaslu. Sebagai bentuk keseriusan kelembagaan dalam memperkuat sinergi dan menyamakan persepsi untuk keberhasilan Pemilu kedepan, Bawaslu Riau menghadirkan Narasumber Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Dede Yusuf Macan Effendi bersama Akademisi Universitas Riau, Tito Handoko.
Dede Yusuf dalam paparannya banyak mengulas hasil evaluasi pengawasan Pemilu dan Pilkada 2024. Dirinya menyoroti, meskipun tahapan sudah berjalan masih terdapat kekurangan dalam kelembagaan dan SDM yang perlu memperdalam pemahaman regulasi dan netralitas, selain itu juga ia menyoroti fungsi pengawasan dan penindakan serta penanganan pelanggaran, yang mana masih ada perbedaan persepsi dalam memutus pelanggaran di Sentra Gakkumdu hingga ketidakterbukaan KPU dalam informasi data pemilih dan pencalonan.
Selain itu, Tito Handoko dalam paparannya membahas tantangan demokrasi kontemporer seperti menguatnya pengaruh oligarki, lemahnya _check and balance_ serta menurunnya partisipasi publik, sehingga ia mendorong terciptanya ekosistem politik sehat dan regulasi yang mendukung politik biaya murah serta penguatan partai dan masyarakat sipil.
Kegiatan berlangsung interaktif dengan menampung aspirasi dan berharap menghasilkan rekomendasi yang dapat memperkuat kelembagaan dan menghasilkan strategi pengawasan yang lebih efektif.
Terakhir, kegiatan dilanjutkan dengan pemateri dari NGO, Syafrida R Rasahan yang menyampaikan Refleksi Pemilu dan Pilkada 2024, sedangkana Anggota Bawaslu Riau, Indra Khalid Nasution memaparkan evaluasi pengawasan diberbagai tahapan dan menekankan strategi pencegahan, penguatan koordinasi lintas lembaga, serta pemanfaatan teknologi informasi untuk memperkuat integritas Pemilu dan Pilkada di Riau.
Penulis : Aisyah